dan aku tangguhkan luhku sesaat karena aku tak ingin semestaku berubah iklimnya karena luhku menetes. aku sudah hampir menangis, sempat aku kirimkan sms pada fikry.вЂќ aku pengen nangis.вЂќ respon fikry вЂќ kenapa?вЂќ respon ka wian yah seperti biasanya sedikit menenangkan, tapi tak mengubah sakit dan suasana hatiku sore ini. ingin mengadu tapi pada siapa die? ka wian? yah sosok yang akan memberikan ide bagaimana mencari jalan keluar saat aku terhimpit. suasana hati yang sedang kacau dan aku tak tau harus bagaimana. perutku sakit die, tak biasanya seperti ini. dosen pertama ga masuk, itu dah biasa dan sepertinya menu tiap minggu. sore ini suram ronanya, die kau tau kenapa? hemm pasti kau tak tau karena akupun tak tau? bahkan aku sendiri tak paham kenapa hari ini aku tak serenyah kemarin. Tak ada reaksi lagi, sore mengantarkanku pada ribuan meter korem вЂ“ untirta. вЂќ Saya tidak mau, jika kamu tidak memberikan alasan yang tepat dan masuk akal bang.вЂќ вЂќ Temui saya dikampus jam 2.30.вЂќ jawab smsnya singkat. вЂќ Kecewa kenapa bang? tindakan yang mana?вЂќ aku tegaskan dimana letak kekecewaan abang padaku. вЂњSaya kecewa dengan tindakan kamu wik.вЂќ kata salah seorang teman yang aku pikir seperti kaka bagiku, hari ini tak separah kemarin memang, tapi apa kau tau die hari ini ada statment yang begitu menyudutkanku. aku hanya bisa mencari formula untuk menenangkan dan menguatkan ibu die. tak hanya itu die, kau juga harus tau seberapa sering aku menitihkan luhku saat ribuan kilo beban ibu berayun dikepalaku, aku tak sanggup menyelesaikannya. seperti mengulang masa laluku die, saat aku harus mempertahankan sekolahku pada tiap bungkusan es lilin buatan ibu. meski hatiku lembut, tapi kau harus tau perjalananku keras. rumah ke Paud dan rumah kekampus, hidupku keras die. seperti biasanya aku puasa senin dan mengeja tiap langkah yang kutapaki. die, ada yang aneh dengan perjalanan hari ini ada yang ganjil. Diary, hari ini berlalu cukup melelahkan itu hal biasa.

Pengertian media pembelajaran pak